Minggu, 21 Oktober 2012

Makalah Karangan Persuasi


MAKALAH
UMT-Logo.jpg“KARANGAN PERSUASI”






Dosen : Dilla fadillah,M.Pd

Disusun oleh:
Ade Supriyatna (1286206293)
Desy Oktavia (1286206025)





Universitas Muhammadiyah Tangerang
FakultasKeguruan dan Ilmu Pendidikan
Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Tahun akademik 2012-2013

 








Pembahasan
1.1    Pengertian Karangan
Karangan adalah karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis  kepada pembaca untuk dipahami.
Dalam menulis karangan, setiap kalimat yang kita susun bukanlah kalimat yang berdiri sendiri, yang terlepas dari kalimat lain. Kalimat yang kita susun harus berkaitan dengan kalimat lain, baik dengan kalimat yang sebelumnya maupun dengan kalimat sesudahnya. Konkretnya, karangan yang kita susun akan berada dalam rangkaian atau untaian kalimat. Satuan bagian karangan yang digunakan untuk mengungkapakan sebuah gagasan dalam bentuk untaian kalimat  disebut paragraf. Jadi, tidaklah keliru jika  karangan diartikan sebagai susunan paragraf-paragraf yang dijadikan satu

1.2 Pengertian Persuasi

Istilah Persuasi merupakan alihan bentuk kata persuasion dalam bahasa ingris. Bentuk kata kata persuasion diturunkan dari kata to persuade yang artinya membujuk atau meyakinkan. Jadi,persuasi dapat diartikan paparan berdaya-bujuk,berdaya-ajuk, ataupun berdaya himbau yang dapat membangkitkan ketergiuran pembaca untuk meyakini dan menuruti himbauan yang disampaikan.
Persuasimenurut Gorys Keraf adalah suatu seni verbal yang bertujuan untuk meyakinkan seseorang agar melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh pembicara (bentuk lisan, misalnya pidato) atau oleh penulis (bentuk tulisan, cetakan,elektronik) pada waktu ini atau pada waktu yang akan datang.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia yang dikutip dari Wikipedia, persuasi adalah ajakan kepada seseorang dengan cara memberikan alasan dan prospek baik yang meyakinkannya.
Jadi dapat diartikan bahwa persuasi adalah ajakan kepada seseorang dengan menyampaikan alasan, contoh, dan bukti yang meyakinkan sehingga seseorang tersebut membenarkannya dan bersedia melaksanakan ajakan yang telah disampaikan.






1.3 Pengertian Karangan Persuasi

Berdasarkan materi yang diuraikan diatas tentang pengertian karangan dan persuasi.
Pengertian karangan persuasi dapat diartikan sebagai berikut;

Karangan  persuasi adalah suatu bentuk karangan yang bertujuan membujuk pembaca agar mau berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya. Agar tujuannya dapat tercapai, penulis harus mampu mengemukakan pembuktian dengan data dan fakta.
Sedangkan secara umum pengertian karangan persuasiadalah karangan yang berisi ajakan. yang bertujuan untuk membujuk pembaca agar mau melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh penulis. Agar pembaca menjadi terpengaruh, maka penulis harus melampirkan bukti dan data-data pendukung.

1.4 Ciri-ciri karangan persuasi

1. Persuasi bertolak dari pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah.
2. Harus menimbulkan kepercayaan para pembacanya.
3. Persuasi harus dapat menciptakan kesepakatan atau penyesuai melalui      kepercayaan 
    antara penulis dengan pembaca.

4. Persuasi sedapat mungkin menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan 
     supayakesepakatan pendapatnya tercapai.

5. Persuasi memerlukan fakta dan data.
6. Harus ada argumen (alasan dan bukti).
7. Ada unsur imbauan atau ajakan.
8. Tidak ada pertentangan (konflik).








1.5  Alat Pengembangan Karangan Persuasi

Untuk dapat menyusun karangan persuasi yang efktif diperlukan kemampuan menciptakan persuasi, yaitu kemampuan memanfaatkan alat-alat persuasi sebagai berikut;
1.      Bahasa
Bahasa adalah alat komunikasi. Sebagai alat, bahasa sangat luwes dalam menjalankan fungsinya. Artinya, bahasa dapat dipakai oleh pemakaiannya untuk kepentingan apa saja selama dalam batas-batas fungsinya sebagai alat komunikasi. Karena pemakaian bahas yang luwes ini kita dapat menemukan akibatnya dalam masyarakat; terjadi penipuan, kesuksesan,kedengkian, percekcokan, dan sejenisnya. Kita bias mengaitkan masalah ini dengan kemampuan seorang “penjual obat”. Obat atau jamu yang dibawanya biasanya disangsikan orang ketinggian mulutnya. Tetapi mengapa dia bisa berhasil memperdayakan orang lain untuk membeli obat atau jamunya? Salah satu faktor yang tidak bisa diingkari adalah karena bahasa yang dipakainya. Dia berhasil memanfaatkan  bahas sebagai alat untuk mempengaruhi orang lain. Jadi, kita dapat mengatakan bawa bahas adalah alat yang cukup primer dalam mewujudkan paparan persuasi.
2.      Nada
Nada yang dimaksud disini adalah nada pembicaraan. Nada tersebut berkaitan dengan sikap pengarang dalam menyampaikan gagasannya. Dalam kehidupan sehari-hari tentunya kita dapat menjumpai bermacam-macam nada, antara lain: nada senang, nada sedih, nada marah, dan nada bersemangat. Sebagai pengarang, tentunya kita harus menentukan nada karangan persuasi kita. Kita harus bisa membayangkan respons apa yang ada pada pembaca. Bila mereka merasa takut, maka nada persuasi kita adalah nada marah dan menakutkan. Demikian seterusnya, setiap respons dapat dipakai sebagai alat pengukur untuk melihat nada persuasi kita.
3.      Detail
Yang dimaksud detail adalah uraian terhadap ide pokok sampai ke bagian yang skecil-kecilnya. Untuk memilih detail pengembangan persuasi kita perlu mempertimbangkan hal-hal berikut:
a.       Penting tidaknya detail ituuntuk keperluan persuasi dan pemahaman pembaca;
b.      Jumlah detail yang harus dikumpulkan untuk mendukung ide pokok ;
c.       Macam detail yang seharusnya diangkat untuk mendukung ide pokok;
d.      Kapan setiap detail itu dihadirkan;
e.       Ada tidaknya korelasi dan relevansi detail dengan ide pokok yang sebaiknya diangkat.
           Detail yang baik adalah detail yang esensial dalam mendukung tujuan persuasi. Detail yang esensial adalah detail yang dapat memenuhi criteria diatas. Dengan detail yang baik, usaha penalaran dan tujuan persuasi menjadi lebih jelas.

4.      Organisasi

Organisasi ini menyangkut masalah pengaturan detail dalam sebuah karangan.
Dalam persuasi, pengaturan detail menggunakan prinsip “mengubah keyakinan dan pandangan”. Artinya, detai detail itu bagaimanapun pengaturannya harus kita usahakan mampu mengarahkan keyakinan dan pandangan pembaca. Penataan detail-detail ini ada beberapa cara, antara lain, cara induktif , cara deduktif, cara kronologi, dan cara penonjolan.



5.      Kewenangan


Kewenangan tidak selalu berkaitan dengan kewenangan hukum. Tetapi yang dimaksud disini adalah kewenagan menyangkut  “penerimaan dan kesadaran”  pembaca terhadap pengarang. Seseorang diyakini pembacanya sebagai orang yang berwenang apabila dia:
(a)    Mempunyai dasar hukummenduduki jabatan jabatan tertentu.
(b)   Berkecimpung dalam bidang-bidang ilmu pengetahuan tertentu, dan
(c)    Mampu menunjukkan pola pikir yang bermutu.

Apakah kita mempunyai kewenangan?
Kalau kita pejabat, maka kita dikatakan memiliki kewenangan hukum. Jika kita sarjana, maka kita memiliki kewenangan professional.dan jika kita bukan pejaba, bukan(belum) sarjana tetapi pola piker kita bagus,maka kita memmpunyai kewenangan membuat persuasi atas dasar kualitas pola pikir kita yang bagus itu.



















1.6 Macam-macam karangan persuasi

Berdasarkan pemakaiannya, karangan persuasi dibagi menjadi empat macam, yaitu :
1. Persuasi politik
2. Persuasi pendidikan
3. Persuasi advertensi/Iklan
4. Persuasi propaganda
1. Persuasi Politik
Sesuai dengan namanya, persuasi politik dipakai dalam bidang politik oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang politik dan kenegaraan. Para ahli politik dan kenegaraan sering menggunakan pesuasi jenis ini untuk keperluan politik dan negaranya. Kita akan bisa memahami persuasi politik lebih baik lagi, bila kutipan berikut ini kita kaji dengan teliti. Naskah persuasi politik berikut ini berkombinasi dengan eksposisi.
BILA SI MPR HANYA BAGI-BAGI KEKUASAAN RENDRA DAN EEP SERUKAN PEMBANGKANGAN
Setiap orang indonesia yang sadar hak-haknya haruslah siap melakukan gerakan pembanggkangan warga negara. Itu perlu, terutama bila agenda nasional berupa Sidang Istimewa (SI) MPR mendatang ini akhirnya hanya merupakan forum konstitusional bagi para elit politik untuk berbagi kesuasaan antar mereka hingga melupakan kepentingan umum masyarakat.
Dramawan W.S. Rendra bersama pengamat politik Eep Saefullah Fatah disertai sejumlah praktisi ekonomi dan seniman dengan lantang menyerukan itu dalam sebuah konfrensi pers di Kantor Dewan Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Kamis(19/7) siang.
Seruan agar masyarakat melakukan pembanggkangan warga negara ini, kata Eep dan Rendra, diungkap sebagai wujud keprihatinan mereka sebagai warga negara atas terjadinya arus utama politik dan ekonomi yang terus menerus menempatkan rakyat sebagai korbannya.
Pembangkangan warga negara diperlukan, demikian argumen Eep terutama bila proses transisi ke arah demokrasi sudah menjadi makin elitis dan mengarah pada pembajakan demokrasi oleh kekuatan maupun pikiran yang berpihak pada otoritarianisme.
Menurut Eep, hal inilah yang kini membayangi proses transisi yang tengah bergulir di negara ini, terutama jika menyaksikan si MPR yang kini telah dipersiapkan tak lebih sebagai arena pertaruhan politik kanak-kanak. Perhelatan mahal ini dibuat demi upaya bisa melakukan pergantian kekuaasan. “Sementara agenda mendasar yang perlu dikerjakan bisa membuat rakyat bisa keluar dari krisis ekonomi yang mencekik dan krisis politik yang memuakkan, justru diabaikan”, jelas Eep.
Lebih menyedihkan lagi,tambahnya,ketika arus politik dan ekonomi yang telah menempatkan rakyat sebagai korbannya ini seolah-olah hanya dilawan oleh pembangkangan militer dan polisi. Citra yang terbangun oleh pemberitaan pers bahkan telah menempatkan parlemen-parlemen seolah-olah sebagai pahlawan yang ingin melawan arus itu.”Padahal, sesungguhnya jutru DPR-lah yang telah ikut mengalirkannya,” ujar mahasiswa Ohaio State University,AS ini.
W.S Rendra menambahkan, gerakan ini jauh dari sikap anarkis. Gerakan ini ibarat sebuah obat mujarap yang mampu mengobati kelesuan jiwa agar mampu merebut masa depan yang baik. Karena itu, ia berpendapat perlu dibangun konsolidasi antar sesama warga negara dan aturan-aturan main yang demokratis. “Dari perspektif kebudayaan, situasi sekarang ini menjadi tidak menentu akibat tidak adanya aturan-aturan yang benar. Apalagi rakyat sering dianggap sebagai massa bukan lagi insan manusia yang juga warga negara”, jelas tokoh pendiri Bengkel Teater ini berapi-api.
Penggiat seni, Edi Haryono, yang membaca naskah “Seruan bagi Gerakan Pembangkitan Warga Negara”, menyebutkan, proses sosial, ekonomi, dan politik sekarang ini berjalan ditengah ketiadaan aturan main bernegara yang demokratis telah membiarkan tatanan hidup bernegara dikelola dipolitika dan ekonomi telah membiarkan tatanan hidup bernegara dikelola di atas aturan main yang compang-camping, tidak utuh dan belum demokratis.
(Kompas,26 Juli 2001)
2. Persuasi Pendidikan
Persuasi pendidikan dipakai oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang pendidikan dan digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Seorang guru, misalnya, bisa menggunakan persuasi ini untuk mempengaruhi anak supaya mereka giat berlajar, senang membaca dan lain-lain. Seorang motivator atau inovator pendidikan bisa memanfaatkan persuasi pendidikan dengan menampilkan konsep-konsep baru pendidikan untuk bisa dilaksanakan oleh pelaksana pendidikan. Dibawah ini contoh persuasi pendidikan.
KERAPIAN BERBAHASA BERKOLERASI DENGAN KECERMATAN PENALARAN
Keterampilan berbahasa perlu diposisikan berbanding sejajar dengan kerapian berbahasa. Artinya, kepiawaian berbahasa seseorang harus didukung bahkan ditentukan oleh kerapian atau keapikan bahasa yang digunakannya.
“Mengenai hal ini ada pandangan yang menyebutkan bahwa kerapian berbahasa sangat berkorelasi dengan kecermatan penalaran,” kata Dr. Hasan Alwi, mantan kepala pusat bahasa, di sela-sela seminar nasional XI Bahasa dan Sastra indonesia, di Denpasar (Bali) yang berlangsung 10-12 juli 2001.
Menurut Hasan Alwi, pemakaian bahasa yang rapi dan dilandasi oleh penalaran yang cermat merupakan syarat mutlak dalam keterampilan berbahasa. Dua hal ini sekaligus akan sangat membantu kemudahan dan kelancaran dalam berkomunikasi. Akan tetapi, kenyataan menunjukkan perpaduan ideal itu masih jauh dari harapan. Hal ini terlihat dari penggunaan bahasa indonesia-baik tulis maupun lisan- dikalangan masyarakat indonesia yang masih terkesan sembrono, serta mengabaikan prinsip-prinsip dasar bahasa indonesia yang baik dan benar. “Jika ditinjau dari segi kerapian bahasa dan kecermatan bernalar, mutu pemakaian bahasa indonesia yang dihasilkan itu sering sekali membuat para pakar dan pengamat bahasa berkecil hati”. Kata Hasan Alwi.
(Kompas, 10 Juli 2001)
3. Persuasi Advertensi/Iklan
Persuasi iklan dimanfaatkan terutama dalam dunia usaha untuk memperkenalkan suatu barang atau bentuk jasa tertentu. Lewat persuasi iklan ini diharapkan pembaca atau pendengar menjadi kenal, senang, ingin memiliki, berusaha untuk memiliki barang atau memakai jasa yang ditawarkan. Karena itu,advertensi diberi predikat jalur komunikasi antara pabrik dan penyalur, pemilik barang dan publik sebagai konsumen. Iklan itu beraneka ragam, ada yang sangat pendek, ada pula yang panjang.
Persuasi iklan yang baik adalah persuasi yang mampu dan berhasil merangsang konsumen membeli barang yang ditawarkan. Sebaliknya, persuasi iklan itu tergolong sebagai persuasi yang kurang baik apabila tidak berhasil merangsang konsumen untuk membeli barang yang diiklankan.
Contoh persuasi iklan:
Arnold Palmer dewasa ini menggebrak dunia usaha dengan kehebatan yang sama dalam permainan golf. Ia penuh keyakinan, gigih dan berani dalam mengambil resiko. Namun dengan perhitungan yang matang.
Palmer melibatkan diri dalam belasan kegiatan usaha di seluruh dunia, yang membuatnya seringkali terbang untuk berbagai pertemuan dan mengemudikan sendiri pesawat jet pribadinya.
Satu dari kegiatan-kegiatan yang paling penting adalah merancang desain dan lanskap padang-padang golf. The Chun Shan yang menjadi padang golf baru pertama di cina sejak tahun 1930-an adalah salah satu contoh yang luar biasa. Di samping itu, nama Arnold Palmer pada pakaian golf, golf clubs, jasa carter angkutan udara, pembangunan real estate, dan banyak lagi.
Di balik senyum yang telah menjadi tokoh televisi. Palmer merupakan seorang pengusaha sukses yang selalu memberikan perhatian sampai ke detail.
Palmer tetap merupakan nama yang diperhitungkan di padang golf yang mampu mempesona penonton maupun pemain handal yang dihadapinya.
Menjaga ketetapan waktu jelas merupakan tugas yang amat penting. Ia mempercayakan pada jam tangan emas Rolex Oyster Day-date.”Bagi saya golf sudah merupakan bagian dari jiwa. Perasaan yang sama kuatnya juga saya alami dengan Rolex, Rolex menjalankan tugasnya dengan sempurna!”
Suatu pujian yang berharga dari orang yang sangat menghargai ketepatan waktu.
(Intisari)
4. Persuasi Propaganda
Objek yang disampaikan dalam persuasi propaganda adalah informasi. Tentunya tujuan persuasi tidak hanya berhenti pada penyebaran informasi saja. Lebih dari itu, dengan informasi diharapkan pembaca atau pendengar mau dan sadar untuk berbuat sesuatu.
Persuasi propaganda sering dipakai dalam kegiatan kampanye. Isi kampanye biasanya berupa informasi dan ajaka. Tujuan akhir dari kampanye adalah agar pembaca atau pendengar menuruti isi ajakan kampanye tersebut. Pembuatan informasi tentang seseorang yang mengidap penyakit jantung yang disertai dengan ajakan pengumpulan dana untuk pengobatannya, atau selebaran yang berisi informasi tentang situasi tertentu yang disertai ajakan berbuat sesuatu adalah contoh persuasi propaganda.
Perilaku menyampah
Di kota-kota besar, setiap orang mencari kemudahan dalam hidup. Kebiasaan makan, misalnya, di kota besar, restoran fast food cenderung menggunakan kemasan yang terbuat dari plastik atau stirofoam yang sekali pakai langsung buang. Kemasan kue dahulu menggunakan daun pisang yang bisa membusuk, sekarang cenderung menggunakan plastik. Semua itu kebiasaan impor yang bukan budaya indonesia. Budaya indonesia menggunakan kemasan daun pisang atau daun jati.
Sebenarnya volume sampah bisa dikurangi drastis bukan hanya dengan menangani sampah plastik dengan sebaik-baikna atau dengan daur ulang tetapi bagaimana menghindari seminim mungkin perilaku menyampah. Hanya kekuatan konsumen yang bisa menekan produsen mengurangi bahan-bahan yang makin menambah volume sampah.
Semaksimal mungkin semua orang harus mengurangi penggunaan kemasan-kemasan yang kemudian akan menjadi sampah yang tidak bisa hancur. Misalnya, menghindari membeli makanan dan minuman yang menggunakan kemasan plastik, stirofoam, atau kalaupun terpaksa membeli,ambil saja makanannya, kemasannya dikembalikan lagi kepada penjualnya. Rasanya tidak menggunakan kemasan plastik tidak akan mengurangi kenyamanan hidup ini.
















PENUTUP

2.1 Kesimpulan

Karangan persuasi merupakan karangan yang berisi ajakan kepada pembaca dengan menyampaikan alasan, contoh, dan bukti yang meyakinkan sehingga pembaca membenarkannya dan bersedia melaksanakan ajakan hal-hal yang baik demi kepentingan masyarakat banyak.
Cirri- cirri karangan persuasi:
1.Persuasi bertolak dari pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah.
2. Harus menimbulkan kepercayaan para pembacanya.
3. Persuasi harus dapat menciptakan kesepakatan atau penyesuai melalui      kepercayaan 
    antara penulis dengan pembaca.

4. Persuasi sedapat mungkin menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan 
     supayakesepakatan pendapatnya tercapai.

5. Persuasi memerlukan fakta dan data.
6. Harus ada argumen (alasan dan bukti).
7. Ada unsur imbauan atau ajakan.
8. Tidak ada pertentangan (konflik)
Karangan persuasi dibagi menjadi empat macam, yaitu :
1. Persuasi politik
2. Persuasi pendidikan
3. Persuasi advertensi
    4. Persuasi propaganda
Selain itu, untuk dapat menyusun karangan persuasi yang baik dan efektif diperlukan kemampuan untuk menciptakan persuasi, yaitu kemampuan memanfaatkan alat-alat persuasi yang berupa:
1.      Bahasa
2.      Nada
3.      Detail
4.      Organisasi
5.      Kewenangan

DAFTAR PUSTAKA



Kosasih,E.2008.Cerdas Berbahasa Indonesia.Jakarta.Erlangga.
Suparno dan Yunus,mohammad.2011.Keterampilan Dasar Menulis.Jakarta: Universitas Terbuka.
Yandianto.2003. Kamus umum Bahasa Indonesia.Bandung:M2S.

1 Oktober 2012, pukul 19.00 WIB

1 Oktober 2012, pukul 19.00 WIB

     1 Oktober 2012, pukul 19.00 WIB
http://warehouse.blogspot.com

3 Oktober 2012, pukul 21.00 WIB

3 Oktober 2012, pukul 21.00 WIB
www.wikepedia.co.id


Tidak ada komentar:

Posting Komentar